...akh

hari “itu” akan datang lagi...

namun pasti hari kan cepat berganti malam

malam kan pasti tetap ditelan senyap

dan akan selalu senyap... selalu!

semilir angin makin menusuk kesendirian hati

sadarkan diri akan buaian ke tak pastian,

walau katanya kan terakhiri...

namun tak lebih hanya pengupah hati

kini bunyi jengkerik itu mulai terdengar di kejauhan

namun aku kan tetap melena dalam lelap,

bumi kan terbenam dalam gelap karena dalam tepekur...

ternyata ada yang tak bisa diukur

walaupun dengan seribu galah atau ditukar...

dengan beras seribu takar

akh... akankah ada pertemuan dengan yang sepadan?

yang tak banyak kata dalam diam,

yang tak hanya ucap dalam khayal,

sehingga benar-benar seiring , sejalan,

sepengharapan...dalam pedih, perih dan kebahagiaan...

yang bukan hanya mengantar angan jauh... ke awan

jauh...  hingga diri hanya kan tersadarkan kala malam telah terlewati,

mata kan terbukakan ketika hari telah berganti...

akh... semua itu kini telah terlambat

semua telah luput....

semua telah terlewati...

dan semua akan berganti